posting paling keren

Senin, 10 Januari 2011

http://www.MyHypnotherapyEFT.com/KeiLWejIMnRLorV6CgK-id=8719

Kekuatan Pikiran

APA YANG DIMAKSUD DENGAN KEKUATAN PIKIRAN ?
Pernahkah anda mendengar dan menyaksikan bahwa pikiran manusia itu memiliki kekuatan yang sangat dahsyat? Mungkin anda akan berkata, “iya, sudah dalam filem-filem”. Tahukan anda bahwa kekuatan pikiran itu benar-benar ada dan bukan hanya sekedar isapan jempol belaka?
Kekuatan pikiran adalah potensi terbesar yang terpendam dalam diri anda. Anda pasti sudah pernah menonton di telivisi bagaimana orang-orang tertentu yang mempunyai kekuatan khusus dapat menggunakan pikiran mereka untuk mengetahui pikiran orang lain, menebak angka-angka tersembunyi, memprediksi peristiwa yang akan terjadi, dan lain-lain yang berada di luar nalar manusia. Seperti orang yang menggunakan hypnotis, yang mereka lakukan adalah memanipulasi pikiran anda. Mungkin melihat hal-hal yang seperti kami sebutkan di atas anda mungkin akan berkata, “ah . . . itu kan cuma trik sulap” atau hal-hal sejenisnya. Anda perlu mengetahui bahwa orang-orang mempunyai kemampuan khusus seperti Deddy Corbuzier adalah orang-orang yang tahu bagaimana memanfaatkan potensi yang ada dalam diri mereka.
Tahukah anda bahwa otak sebelah kanan anda menyimpan potensi terbesar anda? Pada otak bagian kananlah terdapat apa yang disebut “inner mind” (pikiran paling dalam) yang juga disebut “pikiran alam bawah sadar” (subconscious mind) atau “super sadar” (super conscious mind). Ada yang menyebutkan bahwa inilah yang sering disebut “roh” (spirit) dari manusia. Alam bawah sadar tidak pernah istirahat atau berhenti bekerja dalam kondisi apapun. Pikiran bawah sadar tidak dapat dipengaruhi oleh pengaruh narkoba, alkohol atau kondisi apapun. Bahkan dalam keadaan koma sekalipun otak bawah sadar tetap bekerja. Otak kiri atau pikiran obyektif akan istirahat ketika seseorang beristirahat tidur karena otak kiri bekerja melalui panca indra. Dan otak bawah sadar (bagian kanan) memiliki kemampuan yang sering disebut kemampuan “indra keenam”. Dengan kata lain setiap manusia memiliki indra keenam sejak lahir. Hanya saja sebagian besar manusia tidak tahu bagaimana mengaktifkannya. Karena memang menurut penelitian yang dilakukan oleh Jose Silva, seorang ahli dalam bidang otak dan pikiran manusia, ternyata semua manusia memiliki ESP (Extra Sensory Perception) intuisi atau indra keenam, yang sering juga disebut kemampuan supernatural. Menurut pendapat umum ESP hanya dimiliki orang-orang tertentu seperti paranormal atau psycic. Tetapi ternyata anda juga punya.
Selain itu, ternyata pikiran anda juga dapat meningkatkan kesuksesan, kebahagiaan, kekayaan dan kesehatan. Dengan teknik menfaatkan kekuatan pikiran anda dapat memperoleh apa saja (kekayaan, kesuksesan, kekasih, dan kesehatan, dll) yang anda inginkan. Ternyata impian anda dapat anda wujudkan hanya dengan metode sederhana menggunakan kekuatan pikiran. Bahkan anda dapat mengendalikan atau mempengaruhi orang lain dengan metode sederhana ini. Anda mungkin tidak percaya mendengar hal ini. Adalah hal yang lumrah kalau anda berpikir seperti itu, karena memang anda belum pernah diberitahu akan rahasia besar ini.  Hal lain yang tidak kalah serunya adalah bahwa anda dapat menggunakan pikiran anda untuk mempengaruhi orang lain dari jarak jauh tanpa disadari oleh orang tersebut. Karena ternyata pikiran anda dapat berkomunikasi dengan pikiran orang lain. Pada jam tertentu setiap hari dan malam ada masa di mana pikiran anda dapat menjelajah berkomunikasi dan mempengaruhi orang lain. Pernakah anda bermimpi bertemu dengan orang-orang yang anda tidak pernah kenal? Atau pernakah anda bermimpi melakukan sesuatu yang anda belum pernah lakukan, atau.... pernakah anda bertemu dengan teman-teman, saudara atau kerabat dalam mimpi anda? Jika pernah. Ini adalah tandanya bahwa pikiran anda menjelajah. Bahkan pikiran anda dapat “melihat” apa yang terjadi ratusan yang lalu. Mengapa? Karena alam bawah sadar anda merekam semua peristiwa terjadi pada masa lampau. Kedengaran tidak masuk akal bukan? Nanti anda akan dapati bahwa apa yang kami sampaikan sudah dibuktikan secara ilmiah.
Ternyata apa yang disebut “iman” atau “percaya” itu sangat erat kaitannya dengan fungsi “otak kanan” manusia di mana terdapat alam bawah sadar, yang sanggup mengerjakan apa saja yang anda percayai. Pikiran bawah sadar anda tidak pernah meragukan atau mempertanyakan berita yang dia terima, karena dia sifatnya irrasional dan tidak logis. Jika anda “percaya” bahwa anda dapat melakukan sesuatu yang luar biasa, keyakinan itu akan terekam dan itu yang akan selalu muncul sekalipun anda tidak sadari dan dia akan mengerjakan untuk anda apa yang anda inginkan. Kami akan menjelaskannya lebih lanjut di ebook utama kami, dan bagaimana anda dapat memanfaatkannya untuk keutungan anda.
Sekali lagi pikiran anda memiliki kemampuan yang dahsyat untuk mempengaruhi orang lain untuk melakukan apa yang anda kehendaki untuk mendatangkan kesuksesan bagi anda, tanpa orang tersebut menyadari bahwa anda telah mempengaruhi pikiran dia. Anda tidak memerlukan mantra atau dukun untuk dapat membuat orang mengikuti kemauan anda.

askep hiperpituitari

BAB I
TINJAUAN TEORI


  1. Definisi
Hiperpituitary adalah suatu kondisi patologis yang terjadi akibat tumor atau hiperplasi hipofisisme sehingga menyebabkan peningkatkan sekresi salah satu hormone hipofise atau lebih.
Hormon – hormon hipofisis lainnya sering dikeluarkan dalam kadar yang lebih rendah. (Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan Kelenjar Hipofise) (Hotma Rumahardo, 2000 : 36).
Hiperpituitary adalah suatu keadaan dimana terjadi sekresi yang berlebihan satu atau lebih hormone- hormone yang disekresikan oleh kelenjar pituitary{ hipofise} biasanya berupa hormone- hormone hipofise anterior. (http://www.askep.hiperpituitaryi.com/2008).

  1. Etiologi
Hiperpituitari dapat terjadi akibat malfungsi kelenjar hipofisis atau hipotalamus, penyebab mencakup :
1.Adenoma primer salah satu jenis sel penghasil hormone, biasanya sel penghasil GH, ACTH atau prolakter.
2.Tidak ada umpan balik kelenjar sasaran, misalnya peningkatan kadar TSH terjadi apabila sekresi HT dan kelenjar tiroid menurun atau tidak ada.
(Buku Saku Patofisiologis, Elisabeth, Endah P. 2000. Jakarta : EGC)

  1. Manifestasi klinis
  1. Perubahan bentuk dan ukuran tubuh serta organ – organ dalam (seperti tangan, kaki, jari – jari tangan, lidah, rahang, kardiyamegali)
  2. Impotensi
  3. Visus berkurang
  4. Nyeri kepala
  5. Perubahan siklus menstruasi (pada klien wanita), infertilitas
  6. Libido seksual menurun
  7. Kelemahan otot, kelelahan dan letargi
(Hotman Rumahardo, 2000 : 39).

  1. Patofisiologi
Hiperfungsi hipofise dapat terjadi dalam beberapa bentuk bergantung pada klien dimana salah satu sel – sel hipofisis yang mengalami hiperfungsi kelenjar biasanya mengalami perbesaran, disebut adenoma makrokospik (diameter > 10 mm) atau adenoma mikrokospik (diameter <>

  1. Pemeriksaan Penunjang
  1. Kadar prolaktin serum ; ACTH, GH
  2. CT – Scan / MRI
  3. Pengukuran lapang pandang
  4. Pemeriksaan hormon
  5. Angiografi
  6. Tes toleransi glukosa
  7. Tes supresi dengan dexamethason
(Hotman Rumahardo, 2000 : 39).

  1. Penatalaksanaan
  1. Hipofisektomi melalui nasal atau jalur transkranial (pembedahan)
  2. Kolaborasi pemberian obat – obatan seperti bromokriptin (parlodel)
  3. Observasi efek samping pemberian bromokriptin
  4. Kolaborasi pemberian terapi radiasi
  5. Awal efek samping terapi radiasi. (Nelson, 2000 : 227)

Sekresi kelenjar tiroid menurun / tidak ada
Adenoma sel – sel hipofisis
Prolaktinoma (adenoma laktotropin)
adenoma kortikotropik
adenoma somatotropik
Infertilitas
gangguan menstruasi
Galaktosa
PATHWAY
Disfungsi sexsual
tumor sel – sel pensekresi ACTH
mikroadenoma (chusing’s)
Kelemahan otot
Impotensi
BB ↑
hipersekresi GH
pada klien pubertas terjadi gigantisme
pertumbuhan tulang memanjang / tubuh tinggi
perubahan citrai tubuh
pada klien post pubertas terjadi akromegali
visus berkurang
perubahan sensorik perseptual
pembesaran jari, tangan,lidah,rahang & hidung, organ2 dalam (mis. kardiomegali)
sel – sel hipofisis lainnya rusak
penekanan sel – sel tumor
Nyeri kepala
mandibula tumbuh berlebihan dan gigi menjadi terpisah – pisah


BAB II
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN HIPERPITUITARY


  1. Pengkajian
  1. Kaji riwayat penyakit, manifestasi klinis tumor hipofise baik dari peningkatan prolaktin, GH dan ACTH yang mulai dirasakan.
  2. Kaji usia, jenis kelamin dan riwayat penyakit yang sama dalam keluarga.
  3. Pemeriksaan fisik mencakup ;
  1. Amati bentuk wajah, khas apabila ada hipersekresi GH seperti bibir dan hidung besar, dagu menjorok ke depan.
  2. Amati adanya kesulitan mengunyah dan geligi yang tidak tumbuh dengan baik.
  3. Pemeriksaan ketajaman penglihatan akibat kompresi saraf optikus, akan dijumpai penurunan visus.
  4. Amati perubahan pada persendian dimana klien mengeluh nyeri dan sulit bergerak.
  5. Peningkatan perspirasi pada kulit menyebabkan kulit basah karena berkeringat.
  6. Suara membesar karena hipertropi laring.
  7. Pada palpasi abdomen, didapat hepatomegali dan splenomegali
  8. Hipertensi
  9. Disfagia akibat lidah membesar
  10. Pada perkusi dada dijumpai jantung membesar.

  1. DIAGNOSA
  1. Perubahan citra tubuh yang berhubungan dengan perubahan penampilan fisik.
  2. Disfungsi seksual yang berhubungan dengan penurunan libido ; infertilitas impotent.
  3. Nyeri kepala yang berhubungan dengan penekanan jaringan oleh tumor.
  4. Perubahan sensori perseptual (penglihatan) yang berhubungan dengan gangguan transmisi impuls akibat kompresi tumor pada nervus optikus.

  1. Intervensi
  1. Nyeri kepala yang berhubungan dengan penekanan jaringan oleh tumor.
  1. Dorong klien agar mau mengungkapkan apa yang dirasakan.
Rasional : agar perawat mengetahui apa yang dirasakan klien.
  1. Kaji skala nyeri
Rasional : untuk mengetahui intensitas dari nyeri dan untuk menentukan intervensi selanjutnya.
  1. Berikan tehnik relaksasi dan distraksi
Rasional : pengalihan perhatian dapat mengurangi rasa nyeri.
  1. Kolaborasi pemberian analgetik untuk mengurangi rasa nyeri.
Rasional : pemberian obat analgetik untuk mengurangi nyeri.
  1. Perubahan citra tubuh yang berhubungan dengan perubahan penampilan fisik.
  1. Dorong klien agar mau mengungkapkan pikiran dan perasaannya terhadap perubahan.
Rasional : Agar perawat dapat mengetahui apa yang dirasakan oleh klien sehubungan perubahan tubuhnya.
  1. Bantu klien mengidentifikasi kekuatannya serta segi – segi positif yang dapat dikembangkan oleh klien.
Rasional : Agar klien mampu mengembangkan dirinya kembali.
  1. Yakinkan klien bahwa sebagioan gejala dapat berkurang dengan pengobatan (ginekomastia, galaktorea)
Rasional : agar klien tetap optimis dan berfikir positif selama pengobatan.
  1. Disfungsi seksual yang berhubungan dengan penurunan libido ; infertilitas impotent.
  1. Identifikasi masalah spesifik yang berhubungan dengan pengalaman pada klien terhadap fungsi seksualnya.
Rasional : agar perawat dapat mengetahui masalah seksual klien dan lebih terbuka kepada perawat.
  1. Dorong klien agar mau mendiskusikan masalah tersebut dengan pasangannya.
Rasional : agar klien mendapat hasil mufakat bersama pasangannya.
  1. Kolaborasi pemberian obat – obatan bromokriptin.
  1. Perubahan sensori perseptual (penglihatan) yang berhubungan dengan gangguan transmisi impuls akibat kompresi tumor pada nervus optikus.
Dorong klien agar mau melakukan pemeriksaan lapang pandang.
Rasional : agar perawat mengetahui jarak lapang klien.
DAFTAR PUSTAKA


Nelson, Ilmu Kesehatan Anak. 2001. Bag.3. Penerbit Buku Kedokteran Elisabeth J. Corwin, patofisiologi.

Editor Francis S. 2002. Endrokinologi Dasar Dan Klinik. Greenipan Smeltzer Dan Base Keperawatan Medikal Bedah. Penerbit Buku Kedokteran Vol. 2.

Elisabeth j. Corwin. 2000. Buku Saku Patofisiologis. Jakarta : EGC.
Doengoes, Marlyn. 2002. Rencana Asuhan Keperawatan Edisi 3. Jakarta : EGC.
Hotman Rumahardo. 2002. Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan Sistem Endrokin. Jakarta : EGC.



Proses Keperawatan dan Obat


1. Pengkajian

     Memberi indikasi atau kontraindik asiterhadap
        terapi obat.
     Penyakit atau gangguan membuat klien berisiko  
        terkena efek samping yang merugikan.
     Masalah kesehatan jangka panjang, misalnya
        diabetes atau arthritis, yang membutuhkan
        pengobatan, memberi perawat informasi tentang tipe   
        obat yang sedang klien gunakan.
     Riwayat pembedahan klien dapat mengindikasikan
        obatyang digunakan, contoh:
        setelah tiroidektomi, seorang klien membutuhkan
        hormone.
     Dari riwayat ini, perawat dapat meminta supaya
        klien dapat diresepkan obat yang  rutin
        digunakannya.

 2. Riwayat Alergi

     Apakah klien memiliki riwayat alergi terhadap obat,
        perawat harus menginformasikan anggota tik
        kesehatan lain.
     Alergi terhadap makan juga harus
        didokumentasikan, karena banyak obat
        mengandung unsur yang terkandung dalam sumber
        makanan, contoh adalah kerang.
    Apabila kloien alergi terhadap kerang maka klien
        akan sensitive terhadap suatu
        produk yang mengandung yodium.

3. Data Obat

     Perawat mengkaji informasi tentang setiap obat,
        termasuk kerja, tujuan dosis normal, rute
        pemberian, efek samping, dan implikasi
        keperawatannya dalam pemberian obat dan
        pengawasan obat.

4. Riwayat Diet

    Memberi keterangan tentang pola makan dan pilihan
        makan klien.
     Perawat dapat merencanakan penjadwalan dosis
        obat yang lebih efektif dan
        menganjurkan klien menghindari makanan yang
        dapat berinteraksi dengan obat.

5. Kondisi Klien Terkini

     Status fisik dan mental klien yang
        berkesinnambungan dapat menentukan apakah
        obat sebaiknya diberikan dan cara pemberian obat.
     Contoh perawat memberikan tekanan darah sebelum
        memberi obat antipertensi, apabila klien mual,
        kemungkinan ia tidak dapat menelan tablet.
                                                      
6. Persepsi Klien atau Masalah Koordinasi

    Klien yang fungsi persepsi dan koordinasinya terbatas
           kemungkinan sulit menggunakan obat secara mandiri.
7. Sikap Klien Terhadap Penggunaan Obat

  Sikap klien terhadap obat menunjukkan tingkat
     ketergantungannya pada obat.
   Klien sering enggan mengungkaokan perasaannya
     tentang obat, khususnya jika ia
     mengalami ketergantungan obat.

8. Pengetahuan Klien dan Pemahaman tentang Terapi Obat

 ☻untuk mengkaji pengetahuan klien tentang obat,
     perawat perlu mengajukan beberapa pertanyaan,
     sebagai berikut:
       a. apa guna obat tersebut ?
       b. bagaimana dan kapan obat tersebut digunakan ?
       c. apa efek samping

9. Kebutuhan Pembelajaran Klien

  ♥ Dengan mengkaji tingkat pengetahuan klien tentang
     sebuah obat, perawat menetapkan instruksi yang klien
     perlukan.
  ♥ perawat mungkin perlu menjelaskan kerja dan tujuan
     obat, efek samping yang akan timbul, teknik pemberian
     obat yang benar, dan cara mengingat jadwal obat.
  ♥ apabila klien diserapkan.

Ansitas yaitu cemas karena status kesehatan, sosial, interaksi yang berubah akibat dari penyakit yang tidak sembuh sehingga menyebabkan kecemasan klien.

Terapi obat yang kompleks yaitu kebanyakan minum obat.

D. Perencanaan → memberikan obat harus diyakinkan bahwa obat itu aman. Pada saat klien belajar menggunakan obat secara mandiri, perawat dapat merencanakan untuk dapat menggunakan semua sumber pengajaran yangn tersedia. Libatkan anggota keluarga dalam pelaksanaannya.

Implementasi
1. Transkripsi
2. Kalkulasi dan perhitungan dosis yang akurat
3. Pemberian dosis yang benar
4. Mencatat pemberian obat → harus didokumentasikan
   obat apa yang harus diberikan agar tidak terjadi penggandaan dalam
   pemberian obat pada klien, dan harus ada tanda tangan dari yang
   menerima informasi.
5. Peningkatan kesehatan melalui penyuluhan klien → penyuluhan
   harus munggunakan bahasa yang mudah dipahami dan hanya
   dilakukan sewaktu-waktu.
6. Mempertahankan hak klien. Ex : hak menolak, minta perhatian, hak
   bertanya, dll
ekstrafeksasi yaitu mengakibatkan kukit berlubang akibat dari suntikan. Jangan disunti berkali-kali di tempat atau vena yg sama supaya venanya tidak hancur karena butuh waktu yg lama untuk mengembalikan vena tersebut kembali seperti semula (menyembuhkannya).

E. Evaluasi

   Perawat memantau respons klien terhadap obat
       secara berkesinambungan.
   Perawat harus mengetahui kerja terapeutik dan efek
       samping yang umum muncul dari setiap obat.
   Perubahan kondisin klien dapat secara fisiologis
       berhubungan dengan status kesehatan.
    Perawat harus mewaspadai reaksi yang akan timbul
       ketika klien mengkonsumsi.
       beberapa obat.
  tujuan pemberian obat yang aman dan efektif dicapai
     melalui evaluasi cermat
  Teknik dan respons klien terhadap terapi dan
     kemampuan klien mengemban tanggung jawab
     merawat diri sendiri.

Langkah evaluasi ada 4, yaitu:

1. mengobservasi adanya memar, inflamasi, nyeri,  
    setempat, atau pendarahan di tempat injeksi.
2. menanyakan klien tentang adanya rasa baal atau rasa   
    kesemutan di tempat injeksi.
3. mengkaji adanya gangguan saluran cerna termasuk
    mual, muntah dan diare pada klien.
4. menginspeksi tempat IV untuk



             Bila bagi klien mencoba menggunakan obat secara mandiri dan perawat bertanggung jawab memutarkan obat tersebut, sasaran yang harus dicapai, yaitu:
1.   tidak ada komplikasi yang timbul akibat rute pemberian obat yang digunakan
2.   efek terapeutik obat yang diprogramkan dicapai dengan aman sementara kenyamanan klien tetap dipertahankan.
3.   klien dan keluarga memahami terapi obat.
4.   penberian obat secara mandiri dilakukan dengan aman.
Introfeksi : apa kekurangan anda terhadap pasien.
Fentilator : alat untuk orang yg koma, apabila dilepas maka pasien itu akan meninggal.

1. Esofagus
   - Bersihan esofagus lambat karena kontraksi 
      melemah & sfingter esofagus bawah tidak biasa
      relaksasi.
-       Sulit menelan tablet/kapsul yg besar, pengikisan jaringan oleh obat.
-       Posisikan klien tegak, gerus tablet & campur dgn makanan & berikan cairan segelas penuh bersama obat.
2. Lambung
   -  Penurunan keasaman lambung & peristaltic
   -  meningkatkan efek pengeritasi obat yg sangat
       asam, perubahan kemampuan larut obat tertentu.
-       Minta klien minum 1 gelas penuh air & meminum
    obat dgn kudapan tidak berlemak untuk
    mengurangi gangguan lambung.
3. Usus besar
   - Tunos otot kolon menurun, refleksi defeksi hilang,
      aliran darah di usus menurun.
   - Eksresi obat melambat, klien menggunakan laksatif
      secara berlebihan & menyalahgunakannya, absorbsi
      obat melambat.
   - beri cairan dalam jumlah notmal, hindari obat yg
      menyebabkan konstipasi.
4. Kulit & system pembuluh darah
   - Pembuluh darah rapuh, klien rentan terhadap
      perdarahan setelah disuntik.
   - Hindari penggunaan vena ditangan sebagai tempat
      suntikn IV (intra vena). Tekan tempat injeksi
      setelah menyuntikkan obat, observasi pendarahan
      di tempat injeksi.
5. Hati
           Pada orang tua fungsinya semakin menurun.
6. Ginjal
   - Filtrasi glomerulus menurun, fungsi tubulus &
      aliran darah ginjal menurun.
   - Risiko akomulasi obat & toksisitas.
   - Cegah retensi urin dengan sering! Pantau tanda
      kerusakan ginjal. Tanyakan dosis untuk klien yg
      menderita ginjal.
 “Suntikan harus disesuaikan dengan waktu”
 Vitamin K = mengurangi perdarahan, tapi kalau kebanyakan bisa membekukan darah.