posting paling keren

Senin, 10 Januari 2011

Proses Keperawatan dan Obat


1. Pengkajian

     Memberi indikasi atau kontraindik asiterhadap
        terapi obat.
     Penyakit atau gangguan membuat klien berisiko  
        terkena efek samping yang merugikan.
     Masalah kesehatan jangka panjang, misalnya
        diabetes atau arthritis, yang membutuhkan
        pengobatan, memberi perawat informasi tentang tipe   
        obat yang sedang klien gunakan.
     Riwayat pembedahan klien dapat mengindikasikan
        obatyang digunakan, contoh:
        setelah tiroidektomi, seorang klien membutuhkan
        hormone.
     Dari riwayat ini, perawat dapat meminta supaya
        klien dapat diresepkan obat yang  rutin
        digunakannya.

 2. Riwayat Alergi

     Apakah klien memiliki riwayat alergi terhadap obat,
        perawat harus menginformasikan anggota tik
        kesehatan lain.
     Alergi terhadap makan juga harus
        didokumentasikan, karena banyak obat
        mengandung unsur yang terkandung dalam sumber
        makanan, contoh adalah kerang.
    Apabila kloien alergi terhadap kerang maka klien
        akan sensitive terhadap suatu
        produk yang mengandung yodium.

3. Data Obat

     Perawat mengkaji informasi tentang setiap obat,
        termasuk kerja, tujuan dosis normal, rute
        pemberian, efek samping, dan implikasi
        keperawatannya dalam pemberian obat dan
        pengawasan obat.

4. Riwayat Diet

    Memberi keterangan tentang pola makan dan pilihan
        makan klien.
     Perawat dapat merencanakan penjadwalan dosis
        obat yang lebih efektif dan
        menganjurkan klien menghindari makanan yang
        dapat berinteraksi dengan obat.

5. Kondisi Klien Terkini

     Status fisik dan mental klien yang
        berkesinnambungan dapat menentukan apakah
        obat sebaiknya diberikan dan cara pemberian obat.
     Contoh perawat memberikan tekanan darah sebelum
        memberi obat antipertensi, apabila klien mual,
        kemungkinan ia tidak dapat menelan tablet.
                                                      
6. Persepsi Klien atau Masalah Koordinasi

    Klien yang fungsi persepsi dan koordinasinya terbatas
           kemungkinan sulit menggunakan obat secara mandiri.
7. Sikap Klien Terhadap Penggunaan Obat

  Sikap klien terhadap obat menunjukkan tingkat
     ketergantungannya pada obat.
   Klien sering enggan mengungkaokan perasaannya
     tentang obat, khususnya jika ia
     mengalami ketergantungan obat.

8. Pengetahuan Klien dan Pemahaman tentang Terapi Obat

 ☻untuk mengkaji pengetahuan klien tentang obat,
     perawat perlu mengajukan beberapa pertanyaan,
     sebagai berikut:
       a. apa guna obat tersebut ?
       b. bagaimana dan kapan obat tersebut digunakan ?
       c. apa efek samping

9. Kebutuhan Pembelajaran Klien

  ♥ Dengan mengkaji tingkat pengetahuan klien tentang
     sebuah obat, perawat menetapkan instruksi yang klien
     perlukan.
  ♥ perawat mungkin perlu menjelaskan kerja dan tujuan
     obat, efek samping yang akan timbul, teknik pemberian
     obat yang benar, dan cara mengingat jadwal obat.
  ♥ apabila klien diserapkan.

Ansitas yaitu cemas karena status kesehatan, sosial, interaksi yang berubah akibat dari penyakit yang tidak sembuh sehingga menyebabkan kecemasan klien.

Terapi obat yang kompleks yaitu kebanyakan minum obat.

D. Perencanaan → memberikan obat harus diyakinkan bahwa obat itu aman. Pada saat klien belajar menggunakan obat secara mandiri, perawat dapat merencanakan untuk dapat menggunakan semua sumber pengajaran yangn tersedia. Libatkan anggota keluarga dalam pelaksanaannya.

Implementasi
1. Transkripsi
2. Kalkulasi dan perhitungan dosis yang akurat
3. Pemberian dosis yang benar
4. Mencatat pemberian obat → harus didokumentasikan
   obat apa yang harus diberikan agar tidak terjadi penggandaan dalam
   pemberian obat pada klien, dan harus ada tanda tangan dari yang
   menerima informasi.
5. Peningkatan kesehatan melalui penyuluhan klien → penyuluhan
   harus munggunakan bahasa yang mudah dipahami dan hanya
   dilakukan sewaktu-waktu.
6. Mempertahankan hak klien. Ex : hak menolak, minta perhatian, hak
   bertanya, dll
ekstrafeksasi yaitu mengakibatkan kukit berlubang akibat dari suntikan. Jangan disunti berkali-kali di tempat atau vena yg sama supaya venanya tidak hancur karena butuh waktu yg lama untuk mengembalikan vena tersebut kembali seperti semula (menyembuhkannya).

E. Evaluasi

   Perawat memantau respons klien terhadap obat
       secara berkesinambungan.
   Perawat harus mengetahui kerja terapeutik dan efek
       samping yang umum muncul dari setiap obat.
   Perubahan kondisin klien dapat secara fisiologis
       berhubungan dengan status kesehatan.
    Perawat harus mewaspadai reaksi yang akan timbul
       ketika klien mengkonsumsi.
       beberapa obat.
  tujuan pemberian obat yang aman dan efektif dicapai
     melalui evaluasi cermat
  Teknik dan respons klien terhadap terapi dan
     kemampuan klien mengemban tanggung jawab
     merawat diri sendiri.

Langkah evaluasi ada 4, yaitu:

1. mengobservasi adanya memar, inflamasi, nyeri,  
    setempat, atau pendarahan di tempat injeksi.
2. menanyakan klien tentang adanya rasa baal atau rasa   
    kesemutan di tempat injeksi.
3. mengkaji adanya gangguan saluran cerna termasuk
    mual, muntah dan diare pada klien.
4. menginspeksi tempat IV untuk



             Bila bagi klien mencoba menggunakan obat secara mandiri dan perawat bertanggung jawab memutarkan obat tersebut, sasaran yang harus dicapai, yaitu:
1.   tidak ada komplikasi yang timbul akibat rute pemberian obat yang digunakan
2.   efek terapeutik obat yang diprogramkan dicapai dengan aman sementara kenyamanan klien tetap dipertahankan.
3.   klien dan keluarga memahami terapi obat.
4.   penberian obat secara mandiri dilakukan dengan aman.
Introfeksi : apa kekurangan anda terhadap pasien.
Fentilator : alat untuk orang yg koma, apabila dilepas maka pasien itu akan meninggal.

1. Esofagus
   - Bersihan esofagus lambat karena kontraksi 
      melemah & sfingter esofagus bawah tidak biasa
      relaksasi.
-       Sulit menelan tablet/kapsul yg besar, pengikisan jaringan oleh obat.
-       Posisikan klien tegak, gerus tablet & campur dgn makanan & berikan cairan segelas penuh bersama obat.
2. Lambung
   -  Penurunan keasaman lambung & peristaltic
   -  meningkatkan efek pengeritasi obat yg sangat
       asam, perubahan kemampuan larut obat tertentu.
-       Minta klien minum 1 gelas penuh air & meminum
    obat dgn kudapan tidak berlemak untuk
    mengurangi gangguan lambung.
3. Usus besar
   - Tunos otot kolon menurun, refleksi defeksi hilang,
      aliran darah di usus menurun.
   - Eksresi obat melambat, klien menggunakan laksatif
      secara berlebihan & menyalahgunakannya, absorbsi
      obat melambat.
   - beri cairan dalam jumlah notmal, hindari obat yg
      menyebabkan konstipasi.
4. Kulit & system pembuluh darah
   - Pembuluh darah rapuh, klien rentan terhadap
      perdarahan setelah disuntik.
   - Hindari penggunaan vena ditangan sebagai tempat
      suntikn IV (intra vena). Tekan tempat injeksi
      setelah menyuntikkan obat, observasi pendarahan
      di tempat injeksi.
5. Hati
           Pada orang tua fungsinya semakin menurun.
6. Ginjal
   - Filtrasi glomerulus menurun, fungsi tubulus &
      aliran darah ginjal menurun.
   - Risiko akomulasi obat & toksisitas.
   - Cegah retensi urin dengan sering! Pantau tanda
      kerusakan ginjal. Tanyakan dosis untuk klien yg
      menderita ginjal.
 “Suntikan harus disesuaikan dengan waktu”
 Vitamin K = mengurangi perdarahan, tapi kalau kebanyakan bisa membekukan darah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar