posting paling keren

Minggu, 09 Januari 2011

Definisi Peran Perawat

Peran adalah seperangkat tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain terhadap seseorang sesuai kedudukannya dalam, suatu system. Peran dipengaruhi oleh keadaan sosial baik dari dalam maupun dari luar dan bersifat stabil. Peran adalah bentuk dari perilaku yang diharapkan dari seesorang pada situasi sosial tertentu. (Kozier Barbara, 1995:21).
Peran perawat yang dimaksud adalah cara untuk menyatakan aktifitas perawat dalam praktik, dimana telah menyelesaikan pendidikan formalnya yang diakui dan diberi kewenangan oleh pemerintah untuk menjalankan tugas dan tanggung keperawatan secara professional sesuai dengan kode etik professional. Dimana setiap peran yang dinyatakan sebagai ciri terpisah demi untuk kejelasan.
Peran Perawat Keluarga

Perawatan kesehatan keluarga adalah pelayanan kesehatan yang ditujukan pada keluarga sebagai unit pelayanan untuk mewujudkan keluarga yang sehat. Fungsi perawat membantu keluarga untuk menyelesaikan masalah kesehatan dengan cara meningkatkan kesanggupan keluarga melakukan fungsi dan tugas perawatan kesehatan keluarga.

Alasan Keluarga sebagai Unit Pelayanan :
1.      Keluarga sebagai unit utama masyarakat dan merupakan lembaga yang menyangkut kehidupan masyarakat
2.      Keluarga sebagai suatu kelompok dapat menimbulkan, mencegah, mengabaikan atau memperbaiki masalah-masalah kesehatan dalam kelompoknya
3.      Masalah-masalah kesehatan dalam keluarga saling berkaitan, dan apabila salah satu angota keluarga mempunyai masalah kesehatan akan berpengaruh terhadap anggota keluarga lainnya
4.      Dalam memelihara kesehatan anggota keluarga sebagai individu (pasien), keluarga tetap berperan sebagai pengambil keputusan dalam memelihara kesehatan para anggotanya
5.      Keluarga merupakan perantara yang efektif dan mudah untuk berbagai upaya kesehatan masyarakat.

Tujuan Perawatan Kesehatan Keluarga

1.      Tujuan umum :
Meningkatkan kemampuan keluarga dalam memelihara kesehatan keluarga mereka, sehingga dapat meningkatkan status kesehatan keluarganya
2.      Tujuan khusus :
a.       Meningkatkan kemampuan keluarga dalam mengidentifikasi masalah kesehatan yang dihadapi oleh keluarga
b.      Meningkatkan kemampuan keluarga dalam menanggulangi masalah-masalah kesehatan dasar dalam keluarga
c.       Meningkatkan kemampuan keluarga dalam mengambil keputusan yang tepat dalam mengatasi masalah kesehatan para anggotanya
d.      Meningkatkan kemampuan keluarga dalam memberikan asuhan keperawatan terhadap anggota keluarga yang sakit dan dalam mengatasi masalah kesehatan anggota keluarganya
e.       Meningkatkan produktivitas keluarga dalam meningkatkan mutu hidupnya

Tugas-tugas Keluarga dalam Bidang Kesehatan

Untuk dapat mencapai tujuan asuhan keperawatan kesehatan keluarga, keluarga mempunyai tugas dalam pemeliharaan kesehatan para anggotanya dan saling memelihara. Freeman (1981) :
1.      Mengenal gangguan perkembangan kesehatan setiap anggota keluarga
2.      Mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat
3.      Memberikan keperawatan kepada anggota keluarganya yang sakit, dan yang tidak dapat membantu dirinya sendiri karena cacat atau usaianya yang terlalu muda
4.      Mempertahankan suasana di rumah yang menguntungkan kesehatan dan perkembangan kepribadian anggota keluarga
5.      Mempertahankan hubungan timbal balik antara keluarga dan lembaga-lembaga kesehatan, yang menunjukkan pemanfaatan dengan baik fasilitas-fasilitas kesehatan yang ada.

Konselor
Konselor yaitu orang yang memerlukan konseling terhadap masalah yang dialami untuk mengambil keputusan yang sianggap terbaik bagi dirinya. Konseling adalah kegiatan percakapan tatap muka dua arah antara klien dengan petugas kesehatan (perawat) yang bertujuan memberikan bantuan mengenai berbagai hal yang ada kaitannya dengan penyakit, sehingga klien mampu mengambil keputusan sendiri mengenai trapiotik apa yang terbaik bagi dirinya. Konseling adalah proses membantu klien untuk menyadari dan mengatasi tekanan psikologis atau masalah sosial untuk membangun hubungan interpersonal yang baik dan untuk meningkatkan perkembangan seseorang. Didalamnya diberikan dukungan emosional dan intelektual.

1.  Tujuan Perawat Sebagai Konselor

Perawat sebagai konselor mempunyai tujuan membantu klien dalam memilih keputusan yang akan diambil terhadap penyakit yang dideritanya. Untuk mempermudah didalam mengambil keputusan klien wajib mempertanyakan langkah – langkah yang akan diambil terhadap dirinya.

2.   Syarat Seorang Konselor

Perawat konselor perlu memiliki dan memenuhi persyaratan antara lain :
a.       Mempunyai minat dan sikap positif terhadap penyakit yang diderita
b.      Memiliki pengetahuan teknis mengenai perjalanan suatu penyakit
c.       Menguasai dasar – dasar teknis konseling
d.      Memiliki keterampilan

Kepribadian serta sikap yang kondesif untuk terciptanya interaksi yang adekuat antara konselor dengan klien sangat diperlukan di dalam mempermudah melakukan proses pelayanan keperawatan secara profesional.

3.      Sikap Yang Diperlukan Konselor

Sikap seorang konselor di dalam melakukan pelayanan terhadap kilen di waktu terjadinya konseling anrata lain : sabar, ramah, empati dan terbuka, menghargai pendapat klien, duduk sejajar dan memposisikan dirinya sejajar dengan klien, menggunakan bahasa yang sederhana dan mudah mengerti, tidak menilai dan bisa menerima klien apa adanya, mempu membina hubungan antara konselor dengan klien, dapat menemukan kepercayaan dari klien yang dibantunya, memberikan informasi yang lengkap dan rasional kepada klien, menghindari pemberian info yang berlebihan, hanya memberikan informasi yang dibutuhkan oleh klien, membantu klien untuk mengerti dan mengingat.

Peran perawat :
1.      Mengidentifikasi perubahan pola interaksi klien terhadap keadaan sehat sakitnya.
2.      Perubahan pola interaksi merupakan “Dasar” dalam merencanakan metode untuk meningkatkan kemampuan adaptasinya.
3.      Memberikan konseling atau bimbingan penyuluhan kepada individu atau keluarga dalam mengintegrasikan pengalaman kesehatan dengan pengalaman yang lalu.
4.      Pemecahan masalah di fokuskan pada masalah keperawatan

Educator

Pendidik, perawat perlu memberikan pendidikan kesehatan kepada klien dan keluarga agar klien dan keluarga melakukan program asuhan kesehatan keluarga terkait dengan kebutuhan keamanan secara mandiri, dan bertanggung jawab terhadap masalah keamanan keluarga. Tujuan utama dari pembangunan kesehatan adalah membantu individu, keluarga dan masyarakat untuk berperilaku hidup sehat sehingga dapat memenuhi kebuthan hidupnya secara mandiri. Untuk mencapai tujuan tersebut perawat harus mendidik keluarga agar berperilaku sehat dan selalu memberikan contoh yang positif tentang kesehatan.

Motivator

Apabila keluarga telah mengetahui, dan mencoba melaksanakan perilaku positf dalam kesehatan, harus terus didorong agar konsisten dan lebih berkembang. Dalam hal inilah perawat berperan sebagai motivator.

Kolaborator

Kolaborasi, perawat juga harus bekerja sama dengan lintas program maupun secara lintas sektoral dalam pemenuhan kebutuhan keamanan keluarga untuk mencapai kesehatan dan keamanan keluarga yang optimal. Perawat komunitas juga harus bekerja sama dengan pelayanan rumah sakit atau anggota tim kesehatan yang lain untuk mencapai tahap kesehatan keluarga yang optimal

Fasilitator

Perawat harus mampu menjembatani dengan baik terhadap pemenuhan kebutuhan keamanan klien dan keluarga sehingga faktor risiko dalam ketidakpemenuhan kebutuhan keamanan dapat diatasi. Membantu keluarga dalam menghadapi kendala untuk meningkatkan derajat kesehatannya. Agar dapat melaksanakan peran fasilitator dengan baik, maka perawat komunitas harus mengetahui sistem pelayanan kesehatan (sistem rujukan, dana sehat, dll)

Manajanemen Kasus

Merupakan suatu penghubung antara pasien dengan jasa pelayanan yang menyediakan kebutuhan pasien untuk pelayanan yang berkelanjutan. Manajemen kasus ini merujuk kepada suatu proses atau metoda yang menjamin agar pasien mendapat pelayanan yang dibuthkannya secara terkoordinasi, efektif dan efisien. Manajemen kasus adalah alat untuk mempertahankan dan menjaga kontrak pasien dengan pusat pelayanan, mengurangi frekuensi dan lamanya perawatan di Rumah Sakit sehingga biaya yang dikeluarkan berkurang, serta memperbaiki hasil khususnya fungsi sosial dan kualitas hidup.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar